Sunday, September 30, 2007

mudik


Kalender hari ini telah menunjukkan tanggal 30 September 2007. Saya merasa senang sekali. Kenapa ? karena sepuluh hari lagi saya akan pulang mudik ke kampung saya di Purwodadi Grobogan, Jawa Tengah. Sebuah kota kecil yang menurut saya cukup tenang, nyaman, damai dan jauh dari hingar bingar serta macetnya kehidupan kota seperti yang saya alami di Banjarmasin sekarang ini.

Kenapa ada banyak orang yang mudik menjelang lebaran ? Dan kenapa hal itu mereka lakukan ? Padahal dengan mudik itu mereka akan menempuh perjalanan yang cukup jauh dari tempat perantauan mereka menuju kampung halaman. Ditambah lagi tidak sedikit biaya yang dikeluarkan untuk ongkos mudik tersebut. Bahkan saya pernah melihat di TV, ada tayangan tentang sebagian orang yang menggadaikan barang-barang berharga mereka hanya demi untuk sekedar mendapatkan uang untuk ongkos mudik.

Oya, apa sih definisi dari istilah mudik itu ? setelah saya iseng-iseng mencari di jagad internet, ternyata di situs wikipedia Indonesia definisi mudik ini ada disebutkan. Di situ disebutkan bahwa mudik adalah "kegiatan perantau untuk kembali ke kampung halamannya. Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya menjelang Lebaran. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa, mudik boleh dikatakan sebuah tradisi yang mutlak harus dilaksanakan. Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya juga sowan dengan orang tua".Konon tradisi mudik ini hanya ada di Indonesia saja.

Yang jelas, alasan yang dikemukan oleh hampir semua orang yang melakukan ritual mudik adalah keinginan untuk bisa berkumpul dengan keluarga besar di kampung halaman. Bagi mereka, kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga itu merupakan sesuatu yang membuat mereka merasa bahagia dan bisa sejenak melupakan segala urusan yang senantiasa menyibukkan mereka tiap harinya. Perasaan bahagia itulah yang akhirnya mengalahkan rasa capai dan lelah mereka ketika menempuh perjalanan yang jauh dalam rangka mudik ke kampung halaman. Dan itu pula yang saya rasakan setiap tahun menjelang mudik. Dan sampai hari ini pun juga perasaan itu menggelayuti diri saya.

Bagaimana dengan anda ? apakah anda akan mudik juga tahun ini ?

membatasi besar file yang didownload menggunakan squid

Bagi anda para admin jaringan yang sering berkutat dengan proxy server, pasti mengenal squid, yaitu sebuah program proxy server yang konon digunakan oleh ratusan Internet Service Provider (ISP) di seluruh dunia dikarenakan kelebihannya dalam menghemat konsumsi bandwith. Di sini saya tidak akan menjelaskan secara panjang lebar bagaimana cara mengkonfigurasi squid sejak dari awal. Pada bahasan ini hanya akan difokuskan mengenai bagaimana caranya membatasi besar file yang didownload oleh user (client proxy). Apabila anda ingin mencari tahu bagaimana konfigurasi squid sejak dari awal, silakan bertanya saja kepada pakdhe Google.

Mungkin anda akan bertanya, kenapa besar file yang didowload perlu dibatasi? ya tentu saja jawabannya adalah untuk menghemat bandwith yang ada serta agar kecepatan browsingnya tidak menjadi lambat dikarenakan bandwithnya tersedot untuk mendownload file yang besar. Anda pasti tahu bahwa tidak semua pengguna internet itu sering melakukan proses download. Sebagian di antara mereka ada yang hanya sekedar browsing dan ngecek email. Tentu saja akan sangat kasihan bagi user seperti mereka apabila proses browsing yang mereka lakukan ini menjadi lambat dikarenakan "ulah" user lain yang menghisap bandwith karena mendownload file besar.

Baik, langsung ke pokok pembahasan. Di sini, tag yang harus anda edit pada /etc/squid/squid.conf adalah tag reply_body_max_size. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
  • edit file /etc/squid/squid.conf dengan editor kesukaan anda, baik yang berbasis teks seperti vim, vi, nano ataupun yang memakai gui (graphical user interface) seperti gedit, kate, kwrite, mousepad
  • cari tag (bagian) reply_body_max_size
  • edit # reply_body_max_size 0 allow all dengan menghilangkan tanda pagar #
  • tentukan batasan besar file yang akan anda gunakan dengan mengganti angka 0 menjadi berapa pun yang anda sukai. ingat : satuan besar file di sini adalah byte. Jadi misalnya anda ingin membatasi agar user tidak bisa mendownload file di atas 1 mb = 1000 kb = 1000000 byte, maka anda harus menuliskannya dengan reply_body_max_size 1000000 allow all
  • setelah selesai melakukan konfigurasi, restartlah service squid anda dengan mengetikkan perintah #/etc/init.d/squid/restart
  • langkah terakhir adalah menguji konfigurasi squid yang telah anda lakukan tadi dengan cara mencoba mendownload file yang lebih besar dari batasan yang telah anda tentukan tadi, di komputer client proxy. apabila ketika anda mendownload muncul pesan "error ..... the request or reply is too large ....." maka ini berarti konfigurasi anda telah berhasil
Selamat mencoba

nge-blog


Akhirnya sekarang saya punya keinginan serius untuk membuat blog setelah sekian lama berkutat dengan tarik ulur keinginan antara serius atau tidak untuk nge-blog. Dan keinginan itu akhirnya terealisasi dengan munculnya blog ini. Dulu terpikir bahwa kalau nge-blog itu akan sangat menyita waktu kita, kenapa ? ya karena kita pasti akan selalu memikirkan apa yang akan kita tulis di blog tersebut. Akan tetapi kemudian saya berpikir bahwa dengan nge-blog itu justru salah satu manfaatnya adalah melatih dan mengasah kemampuan kita untuk menulis, satu hal yang bagi saya bukanlah hal yang mudah.

Di blog ini saya mencoba untuk merangkai dan menyusun kata secara naratif, informatif dan argumentatif yang semoga bisa dipahami oleh siapa saja yang sudi untuk sekedar mampir di blog ini. Jadi, sekali lagi alasan saya membuat blog ini adalah melatih kemampuan menulis saya. Mohon maaf apabila uraian saya di blog ini tidak bermutu, tidak bermanfaat, dan hanya membuang waktu anda saja. Akhir kata, selamat membaca blog ini ............(kalau mau)